Bercinta tak semestinya berakhir ke jinjang pelamin….kata orang. Emmm jadi persoalannya, kenapa kita perlu bercinta kalau tidak sampai kejinjang pelamin? Kenapa daripada awal lagi kalau kita sudah mengetahui yang percintaan kita tidak sampai kemana, kenapa perlu diteruskan walaupun kita tahu semua itu hanya akan lebih menyiksakan diri kita? Kenapa kita kena mengenali hati budi seseorang, perlu masa untuk mengetahui baik buruk seseorang tapi akhirnya berpisah setelah kita mengetahui hati budi orang itu? Emmm sedap sungguh saya bertanyakan soalan-soalan itu. Semuanya bermula dengan kenapa? Kenapa? Kenapa? Pernah dengar pepatah manusia gagal untuk merancang tetapi tidak pernah merancang untuk gagal? Macam itulah jugak dengan percintaan. Siapa yang nak gagal dalam bercinta, walaupun ada golongan yang suka bercinta…hobi dia bercinta…kalau tak bercinta, dia rasa macam ada yang kurang je…yang itu saya tak nak bincang, lain kali je.
Berbalik kepada bercinta tidak semestinya berakhir ke jinjang pelamin.. Perkataan cinta itu sendiri adalah sesuatu perkataan yang indah untuk diungkapkan. Cakap saja “Aku cinta padamu” sekelip mata terasa macam dunia kita yang punya…apalagi kalau ungkapan itu dapat kita sebutkan bahwa cinta kita hanya kepada Allah s.w.t….( yang ni pun kita bincang hari lain, belum level saya nak cakap topic ni) Jadi kalau cinta itu indah, sudah pasti setiap perkataan dan perbuatan juga akan menjadi indah, sesuai dengan keindahan cinta itu sendiri, tetapi kenapa pengakhirannya bukan seperti yang kita jangkakan, bukan seperti yang kita impikan? Orang kata, kejujuran, keikhlasan, persefahaman dan keimanan adalah kunci kepada kekuatan cinta itu sendiri, jika salah satu daripadanya pincang, maka bermulalah keretakan cinta itu hingga menemui kegagalan akhirnya…..kata orang.
No comments:
Post a Comment
TerimàkàŚih di àtàŚ komen-komen àndà.
Śemugà ŚentiàŚà cerià dàn Śàlàm Śàntài